JAKARTA - Kontestan
Pilgub DKI Jakarta lalu punya simbol kumis dan kotak-kotak, maka di
Jabar ada 'Kancing Beureum' alias Kancing Merah. Logo ini menjadi simbol
pertama pasangan kontestan yang disosialisasikan pada Pilgub Jabar
2013. Pasangan Cagub-Cawagub Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar memperkenalkan
logo resminya tersebut, khusus kepada wartawan, dalam perjalanan kereta
api Jakarta-Bandung, Sabtu (1/12).
Peluncuran logo digelar di satu gerbong
eksekutif KA Agro Parahiyangan yang dipenuhi jurnalis. Ahmad Heryawan
--Gubernur Jabar yang kerap disapa Aher-- bersama Cawagub Deddy masuk ke
gerbong wartawan setelah KA melaju sekitar 30 menit. Berada di tengah
wartawan, Aher dan aktor-budayawan Deddy Mizwar langsung terlibat
obrolan santai.
Zairin, anggota Tim Sukses Aher-Deddy
Mizwar menjelaskan, ikon Kancing Beureum yang disematkan di baju putih
sebagai simbol semangat nasionalisme kedua sosok kandidat. "Kang Aher
dan Kang Deddy Mizwar berdiri di atas semua golongan warga Jabar karena
itulah keindonesiaan," tandas Zairin.
Logo Kancing Beureum terdiri atas
lingkaran berdasar merah dengan empat lubang. Ini simbol empat pilar
kebangsaan; UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Sementara lima helai benang yang saling menguatkan melambangkan simbol 5
sila Pancasila.
Sementara perpaduan baju putih dan
kancing, serta bendera kecil di dada, merujuk pada keberanian mengusung
kebenaran dan sikap antikorupsi. "Keempat Pilar Kebangsaan yang saling
menguatkan menjadi landasan semangat, berpikir, dan bertindak figur
Cagub dan Cawagub ini. Perjalanan pengabdian Kang Aher di birokrasi dan
Kang Deddy Mizwar di dunia film serta budaya, telah membuktikan bahwa
mereka senantiasa berusaha mengamalkan nilai filosofi Kancing Beureum,"
papar Zairin.
Peluncuran logo ditandai pemberian
seragam putih berkancing merah, dengan bendera merah putih di dada kiri,
kepada perwakilan jurnalis. Seragam khas pasangan yang diusung PKS,
Hanura, PPP, dan PBB ini diserahkan langsung Aher dan Deddy Mizwar.
Dalam dialog dengan wartawan Ahmad Heryawan menegaskan, Pilgub bukan
semata agenda politik. Pilgub, menurutnya, peristiwa budaya yang
menempatkan pasangan kandidat sedang melamar rakyat untuk menjadi
pelayan.
"Kami tak bicara sekadar kewenangan dan
kekuasaan. Ini jusyru era pelayanan," tegas Aher. Heryawan juga
menandaskan, proses koalisi maupun persandingannya dengan surtadara
kondang Deddy Mizwar sama sekali tidak ditandai politik transaksi. "Kami
berani bersumpah," ujar Aher lagi.
Deddy Mizwar juga mengungkapkan, tidak
ada alasan bagi pasangan ini untuk tidak kompak sejalan, bila nantinya
dipercaya memimpin Jabar pada 2013-2018. "Tergantung niat awal dan
komitmen untuk menempatkan diri di posisi sebenarnya. Kalau wakil ya
jangan bertindak sebagai gubernur. Itu khianat namanya," ulas Cawagub
Deddy Mizwar.
*http://aherdeddymizwar.com