Keinginan warga Kota Bandung memiliki moda transportasi massal yang
aman, nyaman, dan murah tampaknya bisa segera terwujud, menyusul
ditandatanganinya MoU atau nota kerja sama antara Pemprov Jabar dan CMC
(China National Machinery Import and Export Corporation) tentang
pembuatan masterplan penyusunan rencana induk transportasi Bandung Raya.
Satu
hal yang utama dalam MoU itu adalah pembangunan monorel di kawasan
Bandung Raya. Penandatanganan MoU dilakukan Gubernur Jabar Ahmad
Heryawan dan Vice President CMC Mr Zhao Jun di Gedung Pakuan, Bandung,
Sabtu (20/7). Hadir dalam acara itu Pangdam III Siliwangi Mayjen Sonny
Widjaja dan Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Alius.
Monorel ini
akan menghubungkan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat dengan
Tanjungsari di Kabupaten Sumedang. Juga akan menghubungkan Alun-alun
Soreang di Kabupaten Bandung dengan kawasan Ciumbuleuit di Kota Bandung.
Titik simpul yang menghubungkan wilayah barat-timur-utara-selatan itu
terdapat di kawasan Leuwipanjang, Kota Bandung.
Jalur barat-timur
membentang mulai dari Padalarang-Kota Baru Parahyangan-Batujajar-
Cimahi-Cimindi-Cibeureum-Pasirkoja-Leuwipanjang-Buahbatu-Kiaracondong-Margahayu-
Metro-Gedebage-Cibiru-Cileunyi-Unpad Jatinangor-Tanjungsari.
Jalur
utara-selatan membentang dari
Ciumbuleuit-Unpar-Sabuga-ITB-Ciwalk-Unisba- Istana
Plaza-Viaduct-Palaguna-Unpas-Karapitan-BKR-Pasirluyu-Leuwipanjang-Cibolerang-
Miko Mall-Taman Kopo Indah-Margahayu-Sulaeman-Katapang-Pemkab
Bandung-Alun alun Soreang.
Heryawan mengatakan pembangunan monorel
yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 10 triliun ini dilakukan CMC
bekerjasama dengan swasta lokal yang dimotori Panghegar Group. Pemprov
Jabar, kata Heryawan, tidak akan mengeluarkan dana sepeser pun.
"Biayanya
sepenuhnya dari swasta, kami hanya memfasilitasi lahannya saja. Nanti
kalau monorelnya sudah terbangun, kami yang akan membuat regulasi untuk
menentukan besaran tarifnya," kata Heryawan.
Menurut Heryawan, MoU
ini berisi rencana induk transportasi Bandung Raya yang meliputi,
penyusunan rencana induk transportasi Bandung Raya dan penyusunan
pembangunan monorel di kawasan Bandung Raya.
"Masterplan-nya
dibuat bersama oleh CMC dan Pemprov Jabar beserta swasta lokal. Biaya
untuk membuat masterplannya sekitar Rp 58 miliar dan dananya ditanggung
oleh CMC," kata Heryawan.
Menurut Heryawan, pembuatan masterplan
akan berjalan selama satu tahun, setelah itu melakukan studi kelayakan
selama enam bulan. Jika semuanya rampung kata Heryawan, saat itulah
langsung dilakukan pembangunan monorel. Jika tak ada aral melintang,
pembangunan monorel di kawasan Bandung Raya akan dimulai pada Januari
2015.
Sumber: tribunnews.com