Pertama, saat ini merupakan momentum anak-anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Karena anak sekolah baru saja lulus-lulusan.
"Orang tua pasti pusing mikirin biaya sekolah. Mau masuk perguruan tinggi harus membayar mahal," ujar sosiolog Musni Umar kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 7/6).
Kedua, umat Islam sebentar lagi menjalankan ibadah puasa. Saat ini saja harga-harga Sembako sudah naik. Apalagi pada bulan Ramadhan, dan jelang Lebaran. "Sembako ini mahalnya luar biasa. Ini yang tidak ditangani SBY," ungkapnya.
Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen hanya dinikmati kelas menengah ke atas. Sementara masyarakat bawah tetap susah. Hal itu bisa dilihat dari rendahnya daya beli masyarakat. "Itu hasil peninjauan saya di pasar-pasar tradisional. Ekonomi masyarakat lemah," ungkapnya.
Bukankah sudah ada dana kompensasi yang disiapkan pemerintah?
"Berapa sih jumlahnya (dana kompensasi). Orang miskin ini banyak jumlahnya, bukan 13 persen yang seperti disebutkan. Ini (kompensasi) justru memperburuk situasi. Karena itu berasal dari utang," tandasnya. [zul]
sumber: rmol.co
foto: inilah.com