Dapur umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) peduli banjir diserbu warga
DKI Jakarta. Pasalnya, rumah-rumah yang masih tergenang banjir tidak
memungkinkan mereka untuk memasak. Meskipun di sebagian wilayah ada
bantuan pemerintah, warga masih belum merasa terbantu dengan beras
mentah tersebut.
Salah satu dapur umum PKS di Kampung Melayu yang didirikan DPRa setempat, Rabu (16/1) sore kemarin, melayani 200 KK di wilayah RW tersebut. Berlokasi di belakang SDN Kampung Melayu, dapur umum itu tampak ramai oleh warga yang memerlukan konsumsi di saat konsentrasi mereka disibukkan dengan evakuasi barang-barang dan perabot rumah tangga.
Selain melayani dapur umum, kader-kader partai nomor urut tiga itu juga terjun langsung membantu evakuasi dan membagikan nasi bungkus dari rumah ke rumah.
'Beras dimasak di mana Pak?'
Sebelumnya, merdeka.com melaporkan, sejumlah warga mengeluhkan pemerintahan Jokowi yang dinilai kurang mengerti apa yang mereka butuhkan saat kebanjiran. Di saat rumah mereka terendam air, beras yang diberikan Pemda DKI tidak banyak berarti.
"Bapak, ini berasnya mau dimasak di mana, rumah kami saja terendam," kata warga Rawajati kepada Jokowi saat memberikan bantuan beras kepada para pengungsi, Rabu (16/1).
Sudah tidak dilarang
Setelah mendapatkan banyak kritikan dari warga, akhirnya Jokowi mencabut
larangannya terhadap parpol untuk membantu korban banjir.
“Silakan. Partai-partai ingin masuk ke lokasi banjir, silakan,” ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (16/1) seperti dikutip Tribunews.com Jakarta.
Nopember lalu Jokowi mengeluarkan larangan bagi parpol untuk tidak mendirikan posko atau memberikan bantuan langsung kepada korban banjir. Ia beralasan, tidak ingin bencana banjir menjadi ajang kampanye dan promosi. Namun, belakangan sejumlah media mengungkapkan bahwa PDIP, yang merupakan partai pengusung Jokowi, mengerahkan ambulans "Mega Bakti" lengkap dengan sejumlah peralatan evakuasi seperti perahu karet. [bersamadakwah]
*http://www.pkskabbandung.com/2013/01/sudah-tak-dilarang-dapur-umum-pks.html