Pertemuan di antaranya membahas pelanggaran dan larangan memasang spanduk serta baliho tanda gambar pasangan calon gubernur dan wakilnya.
"Gambar pasangan cagub dan cawagub ini di antaranya dilarang dipasang di tiang listrik, pohon atau memotong jalan, juga di tempat ibadah dan pendidikan. Untuk di depan rumah warga juga harus ada izin tertulis pemilik rumah. Jika tidak maka pelanggaran," kata Ketua Panwas Kec. Rancaekek, Rudi Rahmadi.
Penuturan Rudi itu terkait pertanyaan dari pengurus Partai Hanura. Pengurus PKS juga siap bekerja sama dengan panwas. "Di masa abu-abu ini, apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan harus jelas," kata seorang pengurus partai Hanura.
Dijelaskan Rudi, saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan belum masuk masa kampanye. Tetapi perbedaan sosialisasi dan kampanye mamang tipis. Masa kampanye dimulai pada 7-20 Februari mendatang. "Untuk itu, gambar yang menunjukkan untuk mencoblos pasangan cagub-cawagub dilarang karena bentuk pelanggaran. Sebab ada penggiringan," katanya.
Sementara jelang Pilgub Jabar, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cileunyi, Pipin Saripin dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Cinunuk, Kusnadi saat ini tengah sibuk menyortir dan menata ratusan kotak suara yang telah dikirim ke masing-masing desa.
"Saat ini kita menyortir ratusan kotak suara, sekaligus berusaha memperbaikinya karena ada yang tidak layak pakai. Di Cileunyi untuk pilgub nanti tercatat ada 226 TPS, bertambah dua TPS dari Pilkada Kab. Bandung dengan jumlah DPT 107.01," katanya di kantor Desa Cinunuk, Minggu (13/1).
*http://www.klik-galamedia.com/panwas-catat-yance-kampanye-di-cinunuk
